Senin, 25 November 2013

Sebelum Senja

Aku tidak tahu cara mengabadikan sesuatu ketika aku ingin.
Yang aku lakukan hanya mengamati segala sesuatunya, menghirup aromanya, dan merasakan setiap detiknya.
Setiap detik yang ingin aku patri di dalam tubuhku, sehingga aku tidak akan pernah lupa bagaimana aku merasakan emosinya, atmosfernya.
Setiap detik saat kau menggenggam tanganku dan sel-sel di tubuhku mulai bergejolak, perutku menari, wajahku memerah.
Setiap detik ketika kau menatapku, terdiam, menghirup nafas yang berat seperti terbelenggu.
Setiap detik tawamu, merekah, bebas di udara.
Setiap detik diammu adalah menggairahkan.
Setiap detik denganmu adalah langit, luas, putih, bebas, tak berdosa dan surga.

Jika kita masih di garis yang sama, bolehkah kita seabadi saat ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar