Selasa, 26 November 2013

PULANG

Dan lalu
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu
Bersamamu

Dan lalu
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu
Segera

Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru

Dan lalu
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang, rindu
Segera

Dan lalu
Langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang
Jangan lagi datang
Jangan lagi pulang, rindu
Pergi jauh

Dan lalu..

Senin, 25 November 2013

Sebelum Senja

Aku tidak tahu cara mengabadikan sesuatu ketika aku ingin.
Yang aku lakukan hanya mengamati segala sesuatunya, menghirup aromanya, dan merasakan setiap detiknya.
Setiap detik yang ingin aku patri di dalam tubuhku, sehingga aku tidak akan pernah lupa bagaimana aku merasakan emosinya, atmosfernya.
Setiap detik saat kau menggenggam tanganku dan sel-sel di tubuhku mulai bergejolak, perutku menari, wajahku memerah.
Setiap detik ketika kau menatapku, terdiam, menghirup nafas yang berat seperti terbelenggu.
Setiap detik tawamu, merekah, bebas di udara.
Setiap detik diammu adalah menggairahkan.
Setiap detik denganmu adalah langit, luas, putih, bebas, tak berdosa dan surga.

Jika kita masih di garis yang sama, bolehkah kita seabadi saat ini?

Minggu, 26 Mei 2013

Can't Get Enough of You

Aku menunggunya usai senja itu, lelaki yang ku sukai hampir sembilan tahun lamanya. Namanya Andri. Aku bertemu dengannya pertama kali di sebuah lapangan voli pada suatu kegiatan ekstrakurikuler. Aku suka dia, mukanya jahil, sedikit mesum, giginya berantakan dan bertaring, senyumnya menawan, suaranya seksi dan matanya yang tajam. Dia orang romantis pertama yang pernah aku lihat seumur hidupku. Mungkin dia enggak pernah ingat hal-hal ini : dia memberikan cokelat dan mawar palsu saat valentine pada pacarnya, walaupun mawarnya di buang ke tempat sampah di depan mataku atau saat dia menjenguk sahabatku yang sakit cacar atau saat dia mengirimiku SMS yang mengkhawatirkan sahabatku hanya karena handphone-nya mati atau sewaktu dia cerita dia terlihat menderita ketika berantem sama pacar-pacarnya, jangankan pada saat itu, sampai sekarang ini aja aku masih merasa iri :)
Sudah beberapa tahun dari terakhir kali ia ke rumahku. Beberapa bagian berubah, namun ruang tamuku--tempat dimana ia bercerita, dapurku--dimana kita makan berdua dengan oseng-oseng putren ibuku, dan terasku--dimana ia pertama kali menggenggam tanganku, tidak berubah. Setiap inci kenanganku dan dia sama sekali tidak berubah. Dan malam itu, mungkin ia tidak tahu betapa excitednya aku bertemu dengannya.  Dia memakai baju dengan gambar seperti logo Timberland dengan tulisan Efek Rumah Kaca, celana kolor warna khaki seperti punya papah, sandal jepit andalan, dan motor trail dengan helm fullface. He is definitely so hot!!!! Ya, Tuhan, tampar aku, aku sudah punya pacar!!!!
Ini jelas-jelas a guilty pleasure moment and I can't handle his power of hotness, so entah nervous atau bagaimana, aku sok-sok menawarkan kopi, padahal aku tidak tahu cara membuat kopi yang enak. Aku rasa aku ini memang konyol. Aku mulai mengobrol dengannya setelah itu, dengan orang yang menjadikanku diri sendiri, dengan orang yang membuatku nyaman, dengan orang yang tidak pernah membuatku bosan, dengan orang yang selalu menginspirasiku, dengan orang yang kusukai. Kedatangannya benar-benar seperti penawar rindu untukku, selalu seperti itu. Aku selalu ingin memeluknya, mengidentifikasi bau tubuhnya, menyimpannya dalam memoriku, dan mengingatnya setiap aku merindukannya, tapi aku tak pernah bisa melakukan itu. Dunia tahu, itu kesalahan sekalipun aku sangat menginginkannya.
Aku memang tidak pandai membuat kopi, mungkin rasanya Subhanallah, mungkin aku memang lebay, dan mungkin jika kita ini adalah kesalahan yang pernah diciptakan, mungkin kita bisa sedikit meluangkan waktu untuk duduk di kursi yang sama, di ruangan yang sama, dengan secangkir kopi dan susu, saling bercerita dan saling bercinta, suatu hari nanti.

Selamat ulang tahun ke-21, semoga lain waktu kita dipertemukan di titik tengah yang sama.

Senin, 17 Desember 2012

Terpatri

sikap bersyukur adalah cara mutlak untuk mendapatkan hal-hal baik lebih banyak dalam kehidupanmu, -- Marci Shimoff

Kamis, 18 Oktober 2012

Dari Venus, Sahabat Lamamu

Teruntukmu, Mars yang berbagi hidup denganku di suatu masa transisi. Nikmatilah hari ini, sehari genap usiamu menginjak angka kedewasaan. Aku tak tahu harus berucap apa, terlalu banyak tinta yang sudah kugaris pada lembaran. Kisahmu kisahku adalah momentum yang bersisa menjadi kenangan. Atau untuk momentum yang selanjutnya, entahlah, aku bosan pada pengharapan. Sekali lagi, nikmatilah hari ini, karena esok sangat tak pasti.

Selamat Berulang di 17 Oktober-mu, Mars.

Senin, 15 Oktober 2012

Kesukaan

jikalau cintamu lebih besar dari kecintaanku sebagai penikmat matahari sore beserta anginnya yang menciumi seluruh permukaan wajahku atau lebih kuat dari orgasmeku akan tiupan angin saat bereda di tepi dunia, maka kamu boleh memilikiku.

Senin, 17 September 2012

Bittersweet

malam ini, terima kasih telah membuatku lebih mencintai gel anti-inflammasiku
terima kasih telah membuatku tersenyum diantara setiap nyeriku
terima kasih atas kekagumanmu atas punggungku
terima kasih atas air mata setiap membaca tulisan itu
terima kasih untuk Tuhan telah menciptakanmu
terima kasih lagi untuk Tuhan yang telah memperkenalkanmu
terima kasih untukmu yang menjadi inspirasiku
terima kasih atas cinta aku dan kamu